Wong Fei Hung Pahlawan Islam Rakyat Cina

Wong Feihung atau Hwang Fei-hong (hanzi tradisional: ???; hanzi sederhana: ???; pinyin: Hu?Ng F?Ih?Ng; Cantonese: W?Hng F?Ih?Hng) (lahir 9 Juli 1847 ? Mati 25 Maret 1924 dalam umur 76 tahun) merupakan seseorang praktisi ilmu bela diri Hung Ga, pengajar besar , tabib tradisional Cina dan jua revolusioner yg lalu sebagai pahlawan warga Cina.

Ayahnya, Wong Kay-Ying merupakan tabib, serta pakar beladiri Tiongkok (wushu & kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Kanton (mak kota Guangdong). Wong Kay-Ying adalah seorang ahli beladiri yg menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai galat satu berdasarkan Sepuluh Macan Kwangtung. Posisi Macan Kwangtung ini pada kemudian hari diwariskannya pada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang sang keluhuran budi pekertinya, menciptakan famili Wong acapkali turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas dalam masa itu. Lantaran itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong. Pasien klinik keluarga Wong yang meminta donasi pengobatan umumnya asal berdasarkan kalangan miskin yang tidak mampu membayar porto pengobatan. Walau begitu, Keluarga Wong permanen membantu setiap pasien yg tiba dengan benar-benar-sungguh. Keluarga Wong nir pernah pandang bulu pada membantu, tanpa memedulikan suku, ras, kepercayaan , semua dibantu tanpa pamrih.

Secara misteri, famili Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Qing yg korup & penindas. Wong Fei-Hung mulai mengasah talenta beladirinya sejak berguru pada Luk Ah-Choi yg pula pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yg membuat Fei Hung sukses melahirkan jurus "Tendangan Tanpa Bayangandanquot; yg legendaris. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan & merupakan andalan berdasarkan Hung Hei-Kwun, abang seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang lolos dari peristiwa pembakaran & pembantaian sang pemerintahan Dinasti Qing dalam 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yg hampir mengalahkan dinasti penjajah Qing. Jika saja pemerintah Qing nir meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-Kwun itu pasti akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Qing. Setelah berguru pada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru dalam ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, dia sudah sebagai pakar pengobatan & beladiri terkemuka. Bahkan dia berhasil mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi saat dia berhasil menciptakan jurus baru yang sangat taktis namun efisien yg dinamakan jurus "Cakar Macandanquot; & jurus "Sembilan Pukulan Khusus".

Selain dengan tangan kosong, Wong Fei-Hung pula mahir menggunakan beragam senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan eksklusif menggunakan mata kepala mereka sendiri bagaimana dia seorang diri dengan hanya memegang tongkat berhasil menghajar lebih dari 30 orang jagoan pelabuhan berbadan kekar & kejam di Canton yg mengeroyoknya lantaran ia membela masyarakat miskin yang akan mereka peras. Wong Fei-Hung tiga kali menikah karena istri-istrinya mangkat dalam usia pendek. Seorang anaknya terbunuh pada suatu peristiwa perkelahian menggunakan mafia.

Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-Hung memutuskan buat hidup sendiri sampai lalu ia bertemu menggunakan Mok Gwai Lan, seorang perempuan belia yg kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan turut mengajar beladiri dalam kelas khusus wanita pada perguruan suaminya. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya sampai akhir hayat. Pada 1924 Wong Fei-Hung tewas dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwangtung & Kanton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum tertindas yang nir pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin.