Profil Abdul Halim Iskandar - Menteri Desa RI

Abdul Halim Iskandar sebagai Menteri Desa Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju. Abdul Halim Iskandar adalah saudara tertua Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, sebelumnya menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Tetapi, belum diketahui proyeksi kementerian yang akan ditempati Halim. Sama seperti adiknya, Halim merupakan kader PKB & menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur. Abdul Halim Iskandar pernah sebagai Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2014-2019. Saat masih menjabat, Halim sendiri pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ia diperiksa sebagai saksi dalam perkara dugaan gratifikasi Bupati nonaktif Nganjuk Taufiqurrahman dalam Juli 2018 kemudian. Dalam masalah itu KPK menduga Taufiqurrahman menerima gratifikasi sekitar Rp dua miliar berdasarkan 2 relasi kontraktor di Kabupaten Nganjuk terkait proyek pembangunan infrastruktur pada Kabupaten Nganjuk tahun 2015. Namun, tak diketahui bagaimana peran Halim dalam kasus itu sebagai akibatnya diperiksa menjadi saksi. Dalam Pilkada Serentak 2018, Halim pernah mengajukan diri sebagai calon gubernur Jawa Timur. Tetapi, ternyata partainya lebih menentukan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon gubernur yg akan diusung.

#lihat pula : Profil Singkat 38 Menteri Kabinet Indonesia Maju

Abdul Halim Iskandar, saudara tertua Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Ia mengakui ditunjuk Jokowi menjadi menteri. Namun, politisi PKB ini belum mau mengumumkan pos menteri yg ia bisa. Kakak Cak Imin Abdul Halim hanya memberi petunjuk bahwa ia berdiskusi seputar pertarungan warga pada sektor ekonomi, infrastruktur, & sosial. Terkait dirinya yang pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdul Halim menyatakan sudah clear dan ia tidak terlibat. Abdul Halim sempat berurusan menggunakan KPK dalam 2018 dipanggil sebagai saksi terkait penyidikan perkara tindak pidana pencucian uang dengan tersangka mantan Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman.