Profil St Burhanuddin Jaksa Agung Indonesia

ST Burhanuddin secara mengejutkan ditunjuk Jokowi sebagai Jaksa Agung dalam "Kabinet Indonesia Maju" periode 2019-2024. Penunjukan Burhanuddin yang memimpin Korps Adhyaksa ini diumumkan Jokowi pada Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Burhanuddin ternyata tidak hanya beranjak di global kejaksaan. Dia menjabat Komisaris Utama PT Hutama Karya. Hutama Karya adalah Badan Usaha Milik Negara di Indonesia yang berkiprah di bidang konstruksi dan penyedia jalan tol. Perusahaan ini berawal berdasarkan perusahaan swasta Hollandsche Beton Maatschappij (HBM) milik Hindia Belanda yang dinasionalisasi dalam tahun 1961 sebagai PN Hutama Karya & berubah nama sebagai PT Hutama Karya dalam tahun 1973.

Pria kelahiran Cirebon, 17 Juli 1959 ini menjabat Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) menurut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-132/MBU/8/2015 pada lepas 4 Agustus 2015. Pria yang memperoleh gelar Sarjana Hukum berdasarkan Universitas Diponegoro dalam tahun 1980 ini memulai karirnya sebagai staf Kejaksaan Tinggi Jambi sejak tahun 1989. Burhanuddin kemudian dianggap menjabat Kepala Kejaksaaan Negeri B Kejari Bangko dalam tahun 1999 sampai tahun 2001. Selanjutnya pada tahun 2002, dirinya sukses meraih gelar Magister Hukum berdasarkan Universitas Indonesia. Di tahun 2003, dirinya menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri A Kejari Cilacap hingga tahun 2004. Burhanuddin selesainya itu sukses meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Hukum pada tahun 2006.

Setahun lalu, dirinya diamanahi selaku Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung RI dalam hingga 2008, yg berlanjut menjadi Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara pada tahun 2008 sampai tahun 2009. Di tahun 2010, Burhanuddin melanjutkan karirnya menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Kejati Sulsel hingga tahun 2011. Di tahun 2011 tadi, dirinya ditunjuk menjadi Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung RI hingga tahun 2014, sebelum akhirnya menjabat selaku Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) dari tahun 2015 sampai hari ini. Kini, Burhanuddin resmi menggantikan Muhammad Prasetyo yg masa jabatannya habis dalam 22 Oktober 2019. Sebelumnya, M Prasetyo jua sempat dikabarkan ditolak koalisi Jokowi.