Emma Sri Martini Direktur Keuangan Pertamina

Emma Sri Martini ditunjuk sang Menteri BUMN Erick Thohir buat menjadi menjadi direktur keuangan PT Pertamina (Persero). Staff Khusus Bidang Komunikasi Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan penunjukkan Emma Sri Martini menjabat sebagai direktur keuangan bukan datang-datang tetapi sudah ikut Tim Penilai Akhir (TPA). Emma Sri Martini sebenarnya masih tergolong baru jadi direktur primer PT Telkomsel. Jabatan ini baru didudukinya selama 5 bulan setalah Ririek Ardiansyah ditunjuk Kementerian BUMN jadi direktur primer PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Emma Sri Martini, Dirkeu Pertamina Pengganti Pahala Mansury.

Apabila melihat perjalanan karirnya, emma banyak menghabiskan karirnya di bidang pengelolaan aset, pasar kapital sampai pembiayaan infrastruktur. Nama Emma Sri Martini mulai mencuat waktu bekerja di PT Kustodian Depositori Efek Indonesia pada 1993-1998. Setelah itu dia berkarir pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menjadi Group Head menurut 1998 hingga 2001. Periode 2002-2004 Sri Emma Martini menjabat menjadi senior vice president BPPN. Pada 2004, Emma Sri Martini ditunjuk menjadi direktur keuangan PT Perusahaan Pengelola Aset. Ia menduduki jabatan tersebut selama 5 tahun. Pada 2009, Ia ditunjuk sebagai direktur primer PT Sarana Multi Infrastuktur (SMI). Ia menduduki jabatan tersebut selama 10 tahun lalu kemudian menerima mandat sebagai nakhoda baru Telkomsel.

Menteri BUMN Erick Thohir memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Sesuai fungsi & tugasnya, Ahok akan mengawasi direksi dalam menjalankan perusahaan, termasuk memberi nasihat. Bagi Pengamat BUMN sekaligus Peneliti Senior Visi Integritas Danang Widoyoko, posisi eks gubernur DKI Jakarta tersebut kurang memberi keleluasaan pada mengatur BUMN sektor migas. Harap maklum, kewenangan Ahok hanya hingga dalam tingkat kebijakan. Padahal, Danang menilai, Ahok mempunyai kemampuan lebih dari sekadar komisaris primer. Ahok, lanjut dia, sosok ideal sebagai eksekutor bisnis Pertamina. Pun begitu, beliau mengapresiasi keputusan Erick menempatkan Ahok di jajaran komisaris.