Profil Aktivis dan Orator Sri Bintang Pamungkas

Sri Bintang Pamungkas (lahir pada Tulungagung, Jawa Timur, 25 Juni 1945; umur 71 tahun) adalah seorang tokoh konvoi, reformis, aktivis, politikus dan pula orator hebat pada masa-masa akhir jabatan & penggulingan Presiden Soeharto. Ia pula merupakan Pendiri Partai PUDI & jua pernah sebagai narapidana pada Era Presiden Soeharto. Namun, waktu Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie menjabat, Sri Bintang Pamungkas dibebaskan. Kabar modern Aktivis Sri Bintang Pamungkas dilaporkan oleh Laskar Relawan Jokowi (LRJ) ke Polda Metro Jaya atas orasinya di Kalijodo, Jakarta Utara, Agustus 2016. LRJ menduga terdapat muatan muslihat atas orasi Sri Bintang pada hadapan sejumlah masyarakat tadi. Menurut Ketua LRJ Ridwan Hanafi, pernyataan Sri Bintang itu dia ketahui berdasarkan tayangan pada Youtube bertajuk 'Sri Bintang Pamungkas-Pengadilan Rakyat'. Sri Bintang Pamungkas belum mampu dikonfirmasi tentang pelaporan ini.

Sri Bintang Pamungkas lahir dari sebuah keluarga sederhana pada Tulungagung, Jawa Timur dalam 25 Juni 1945. Ayahnya Moenadji Soerjohadikoesoemo, adalah seseorang hakim, dan ibunya adalah seseorang bunda tempat tinggal tangga Soekartinah. Pada tahun 1964, ia lulus menurut Sekolah Menengah Atas Negeri I, Surakarta, Jawa Tengah. Tahun 1979, beliau melanjutkan studi ke Universitas Southern Carolina dan memperoleh gelar master (MSISE) (Master of Science in Industrial System Engineering). Pada tahun 1984, Bintang tertarik belajar ekonomi, dan atas bantuan Georgia Institute of Technology dia sanggup mengikuti program doktor pada Iowa State University. Beliau meraih doktor PhD.

Pada tahun 1993, menjelang pemilu, Bintang masuk ke PPP. Hebatnya, saat itu nama Bintang pribadi populer. Padahal ia bukan kader PPP. ?Saya ini bukan kader PPP. Bintang tak mau 1/2-setengah dengan pilihannya, masuk PPP bukan tanpa keinginan. Karena melihat umat Islam kurang maju, kurang daya pukulnya. Bintang bercita-cita agar PPP menjadi partai yg besar . Untuk itu Bintang mengaku sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Baik istri juga keenam anaknya telah diajaknya bicara. Menjelang akhir pemerintahan Soeharto, pada 29 Mei 1996, dia mendirikan PUDI & Ia pun menjadi kepala generik PUDI.